Sangat beruntung anak yang sholeh dan sangat beruntung orang tua yang
mempunyai anak yang sholeh, secara singkat pengertian anak yang sholeh
ialah anak yang berbakti kepada Tuhannya dan berbakti kepada kedua orang
tuanya, anak yang sholeh merupakan aset bagi kedua orang tuanya baik
didunia maupun diakhirat nanti. Rasulullah SAW pernah bersabda yang
artinya: “ Apabila mati anak adam maka terputuslah seluruh amalnya
kecuali tiga perkara: Pertama, shadaqah jariah. Kedua, ilmu yang diambil
orang manfaatnya. Ketiga, anak yang sholeh yang mendo’akan kedua orang
tuanya.” Tidak mudah mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh, selain
kesabaran, diperlukan pendidikan agama secara mendalam, perhatian
khusus dan pengawasan yang ketat, juga contoh dan teladan yang baik dari
kedua orang tuanya, lingkungan atau pergaulan yang mendukung serta doa
yang selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT.
Didirikannya lambaga-lembaga pendidikan agama seperti Madrasah, Pondok Pesantren dan semisalnya merupakan satu upaya membantu para orang tua untuk mendidik anak mereka menjadi anak sholeh. Seorang anak yang dimasukkan pondok pesantren misalnya, dia sangat berpotensi menjadi anak yang sholeh karena dipondok pesantren dia mendapatkan pendidikan agama secara mendalam, pengawasan yang ketat dari pengasuh dan ustadznya tentang belajarnya, ibadahnya, pergaulannya, maupun akhlaqnya sehari-hari. Namun bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh pengasuh dan para ustadz tidak bisa berhasil sesuai yang diharapkan tanpa dukungan penuh dari kedua orang tuanya, terutama tentang pendanaannya dan pengawasannya sewaktu dia(santri) meni’mati hari libur dirumahnya, tidak sedikit santri yang terhenti karena kekurangan biaya, dan tidak sedikit santri yang malas masuk kembali kepondok pesantren sesudah meni’mati kebebasannya sewaktu hari libur dirumahnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang santri bisa berhasil sesuai yang diharapkan apabila: 1. Kemauan dari santri itu sendiri, 2. Dukungan penuh dari kedua orang tuanya, 3. Keseriusan pengasuh dan para ustadz dalam membimbingnya. Untuk nomor tiga ini diperlukan ketelitian kedua oran tua memilih pondok pesantren yang sudah terbukti dan teruji keberhasilannya.
Didirikannya lambaga-lembaga pendidikan agama seperti Madrasah, Pondok Pesantren dan semisalnya merupakan satu upaya membantu para orang tua untuk mendidik anak mereka menjadi anak sholeh. Seorang anak yang dimasukkan pondok pesantren misalnya, dia sangat berpotensi menjadi anak yang sholeh karena dipondok pesantren dia mendapatkan pendidikan agama secara mendalam, pengawasan yang ketat dari pengasuh dan ustadznya tentang belajarnya, ibadahnya, pergaulannya, maupun akhlaqnya sehari-hari. Namun bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh pengasuh dan para ustadz tidak bisa berhasil sesuai yang diharapkan tanpa dukungan penuh dari kedua orang tuanya, terutama tentang pendanaannya dan pengawasannya sewaktu dia(santri) meni’mati hari libur dirumahnya, tidak sedikit santri yang terhenti karena kekurangan biaya, dan tidak sedikit santri yang malas masuk kembali kepondok pesantren sesudah meni’mati kebebasannya sewaktu hari libur dirumahnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang santri bisa berhasil sesuai yang diharapkan apabila: 1. Kemauan dari santri itu sendiri, 2. Dukungan penuh dari kedua orang tuanya, 3. Keseriusan pengasuh dan para ustadz dalam membimbingnya. Untuk nomor tiga ini diperlukan ketelitian kedua oran tua memilih pondok pesantren yang sudah terbukti dan teruji keberhasilannya.
Posting Komentar