Dua Siswi SMPN 1 Solokuro sumbang 2 Medali Pada Porkab Lamongan 2016

Dua siswa SMP Negeri 1 Solokuro meraih medali emas pada Porkab Kabupaten Lamongan 2016 pada cabang olah raga karate  yang digelar oleh Koni Kabupaten Lamongan dua hari lalu. Kedua siswi tersebut yakni Sri Sari Kelas 8 dan Selvi Setia Ningsih Kelas 9 . Kedua siswi SMP Negeri 1 Solokuro memboyong 1 emas  komite 50 kg perorangan putri dan 1 perunggu kumite 61 perorangan putri.

Terkait perolehan prestasi anak didiknya , Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Solokuro, Drs. Abdul Khamid mengatakan, apa yang telah di raih oleh anak-anak karate  sangatlah membanggakan.
“Semoga kedepan, prestasi atlet-atlet karate  bisa semakin berkembang hingga di level Provinsi,” harap ketua Kepala Sekolah.
“Kami sudah memasukan kurikulum ekstrakulikuler di sekolah, Hal itu sebagai wadah pelajar dalam hal pengembangan potensi yang dimilikinya,” tutur Abdul Khamid.
“Mudah-mudahan dengan prestasi yang diraih kedua anak berprestasi ini mampu menjadi motor penggerak bagi pelajar lainya untuk turut berkontribusi memberikan prestasi di bidang lainnya sesuai potensi yang dimiliki,” ucapnya.
Sementara itu Sri Sari dan Selvi mengaku tak menyangka bisa meraih prestasi tersebut. Meski demikian, dirinya mengaku sangat bangga saat berdiri di podium pemenang.

Drum Band YPP Darma Meraih Prestasi Pada PORKAB VI Lamongan

Satuan Drum Band YPP Darul Ma'arif Payaman mengukir prestasi dengan membawa pulang 2 medali pada  Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB VI) Lamongan. di cabang Drum Band mendapatkan  1 emas untuk kelas LBB dan 1 perak di kelas LKKB, Prestasi  di cabang Drum Band tersebut melengkapi prestasi sebelumnya di berbagai event yang pernah diikuti oleh satuan Drum band YPP Darma.

Pembimbing ekskul Drum Band, Fahed M Karomi mengaku bangga karena ini prestasi yang telah diraih oleh satuan Drum Band yang telah dibinanya untuk mewakili Kecamatan Solokuro pada porkab Kabupaten Lamongan 2016. ''Harapan kami kompetisi seperti ini rutin dilakukan karena itu menumbuhkan bakat pelajar di bidang Seni,'' ujar Fahed.Porkab ke-VI yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lamongan ini  melibatkan 1.643 atlet, digelar pada 28 November hingga 3 Desember 2016,  Porkab VI ini menjadi ajang kebangkitan dunia olahraga di Kabupaten Lamongan."Porkab kita jadikan sebagai barometer pembinaan olahraga untuk mengukir prestasi, disamping mencari bibit potensi, sportif dan berprestasi secara berkelanjutan," ujar Fadeli selaku bupati Lamongan

Di Porkab VI  mempertandingkan sebanyak 13 cabang olahraga (cabor) dan diikuti 27 kontingen dari kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.Dilaksanakannya Porkab ke VI di Kabupaten Lamongan, sambung Fadeli sekaligus untuk mengukur kesiapan atlet dalam menghadapi Porprov Jawa Timur."Ajang persiapan atlet untuk ikut Porprov Jawa Timur 2019. Harus bisa memperbaiki peringkat Kabupaten Lamongan. Lamongan peringkat 9 di tahun 2011, naik menjadi peringkat ke-7 tahun 2013, tapi 2015 Lamongan ke posisi 10, berkaca dari penurunan itu Lamongan harus bangkit," tuturnya.Apalagi, Fadeli menambahkan, pada Porprov 2019 mendatang, Lamongan ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran akbar se-Jawa Timur."Tahun 2019 Lamongan harus naik kembali, paling tidak menjadi 5 besar di Jawa Timur," katanya berharap. (*)

AWAS ! PRESTASI BELAJAR ANAK MENURUN

Selama ini, Anda tak pernah mengkhawatirkan prestasi si praremaja di sekolah karena selalu masuk 10 besar. Tetapi, sejak duduk di kelas tujuh, prestasinya menurun secara drastis. Kini, ia memang masih 10 besar, namun dari urutan terbawah. Herannya, ia tenang-tenang saja, tuh. Apa yang terjadi dengannya?

Naik-turunnya prestasi belajar anak merupakan hal yang cukup sering terjadi. Melorotnya nilai bisa disebabkan berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam maupun luar dirinya. Itulah sebabnya Anda perlu mencermati perilakunya lebih dahulu, selain mencari informasi dari lingkungan, maupun berkonsultasi dengan guru di sekolahnya. Faktor dari dalam bisa berupa hormonal (ia memang berada pada fase prapubertas pada saat ini!) sehingga fokus perhatiannya tak hanya tertuju pada pelajaran. Ia juga sudah mulai tertarik kepada lawan jenis. Nah, konsentrasi yang menurun ini membuat hasil belajarnya tidak maksimal.

Faktor lain adalah bisa saja anak sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya di kelas satu SMP, dengan teman-teman baru, dan guru-guru yang baru. Sedikit banyak ia mungkin merasa tidak nyaman, atau bahkan ada rasa tertekan yang sulit diceritakan kepada Anda. Misalnya, pelajaran semakin sulit, materi pelajaran jauh lebih banyak dibanding di SD, serta merasa sedih karena sebagian teman-teman terbaiknya di SD sudah tidak satu sekolah lagi.

Untuk mengetahui penyebab masalah ini, ajaklah bicara dari hati ke hati. Bila Anda menunjukkan perhatian khusus dan siap menjadi teman curhat yang baik untuknya, ia akan merasa nyaman berterus terang. Mungkin ia tak akan langsung mau berterus terang, Ma. Bersabarlah! Pelan, namun pasti, masalah apa pun yang ia hadapi pasti akan terungkap. Setelah tahu pasti, akan lebih mudah bagi Anda membantu ia mencari jalan keluar terbaik.